Merupakan salah satu peninggalan Purbakala yang terletak di kecamatan Tampak Siring, dapat di tempuh kurang lebih dari 1 jam dari Denpasar. Dalam mitologi di ceritakan bahwa Raja Mayadenawa yang bertabiat buruk serta suka bertindak sewenang-wenang dan tidak mengijinkan rakyatnya untuk sembahyang, akibatnya Batara Indra marah dan mengirimkan bala tentara untuk menggempurnya. Sambil melarikan diri ke dalam hutan dan untuk menghilangkan jejaknya, Raja Mayadewana berjalan dengan memiringkan kakinya. Karena kesaktiannya ia sempat menciptakan sebuah mata air cetik (racun) yang mengakibatkan banyak bala tentara yang gugur setelah meminumnya. Sebagai penangkalnya Batara Indra segera menancapkan tongkatnya dan air air suci pun keluar dari tanah. Inilah asal nama Tirta Empul yang berarti air suci yang keluar dari tanah, sedangkan Tampak berarti telapak dan Siring berarti Miring.
Rabu, 17 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar